Harry Potter adalah fenomena dunia sastra. Banyak kontroversi di sana. Sebagian kalangan menyebut tujuh serialnya sebagai “The Handbook of Occult”. Mengapa?
Maret 2000, Carol Rookwood, Kepala Sekolah Gereja St Mary’s Island di Catham, Inggris, telah mendengar jika rekan-rekan sejawatnya di Amerika Serikat telah melarang seluruh anak didiknya untuk membaca semua novel Harry Potter (saat itu film pertama Harry Potter belum rilis). Akhirnya Carol Rookwood pun mengikti jejak mereka. Dia dengan tegas melarang seluruh anak didiknya untk membaca novel Hary Potter.
“Semua novel yang dikarang perempuan penulis dari Edinburg itu
bertentangan dengan apa yang diajarkan Alkitab. …tukang sihir, setan,
dan iblis semuanya jahat. Tidak ada sihir yang baik!” tandas Rookwood.
(BBC, “School Bans Harry Potter”, 29/3/2000).
Sikap Rookwood dikecam The National Secular Society. Ketua
“Masyarakat Sekular Inggris”, Keith Porteous Wood menyatakan, “Selama
berabad-abad, imajinasi anak-anak telah tumbuh bersama kisah-kisah
dongeng tentang tukang sihir dan peri. Sikap melarang membaca buku yang
sangat populer itu akan sangat merugikan (anak-anak).”
JK. Rowling sendiri menjawab, “Saya tidak terlalu merisaukan
kontroversi yang ada mengenai buku saya. Saya hanya menulis sesuatu hal
yang sudah ada berabad lalu, pertempuran antara kekuatan kebaikan
melawan kekuatan jahat. Pertempuran antara Tuhan dan Setan.”
Di Indonesia, kontroversi seperti itu juga terjadi walau tidak
segencar di Inggris dan Amerika. Ada dua kemungkinan: Pertama,
masyarakat di sini merasa akidahnya sudah sedemikian kuat sehingga tidak
merasa cemas dengan segala dampak negatif yang ada. (Mungkin mereka ini
beranggapan, “Jangankan Harry Potter, majalah Playboy saja direstui
pemerintah dan dijual bebas di mana-mana, toh tidak apa-apa”). Dan yang
kedua, masyarakat di sini masih minim pengetahuannya tentang akidah,
sehingga demikian permisif dengan simbol dan ritual satanic yang memang
banyak dipaparkan dalam novel-novel Harry Potter tersebut. Atau bisa
jadi, The Mind Control yang dilancarkan kelompok “Dia yang tidak boleh
disebut namanya” sudah berhasil di negeri ini sehingga apa pun
boleh-boleh saja.
JK. Rowling, Exeter, dan Warisan Templar
Sebelum mengupas satu-persatu sisi gelap serial Harry Potter, kita
sebaiknya mengetahui siapa orang yang berada di belakang semua ini. Nama
asli pengarang serial Harry Potter adalah Joanne Rowling, tanpa huruf
“K” di tengahnya. Namun penerbitnya menyarankan agar Rowling menambahkan
huruf depan dan disingkat agar terkesan sebagai laki-laki. Mereka
beranggapan jika nama perempuan saat itu belum menjamin pemasaran yang
baik bagi karya novel seperti Harry Potter.
Akhirnya Rowling memilih nama “Kathleen” yang ditempatkannya di
tengah. Dalam cover novel ditulis “J.K. Rowling”. Namun dalam hukum di
negaranya, sisipan nama “Kathleen” tetap tidak diakui.
Rowling
lahir sebagai anak pertama pasangan Peter dan Ann, keduanya mantan
tentara Angkatan Laut Inggris, pada 31 Juli 1965 di Chipping Sodbury, 12
mil timur laut Bristol, Inggris. Adiknya, Diana, lahir ketika Rowling
berusia satu tahun 11 bulan. Sejak kecil Rowling sudah terobsesi dengan
banyak bahan bacaan. Bahkan sudah mulai menuliskan cerita pendek
sederhana sejak usia 5 tahun dengan karya perdananya berjudul “Rabbit”.
Dari Chipping Sodburry, keluarganya pindah ke daerah Winterbourne
saat Rowling berusia empat tahun. Di tempat yang baru ini, Rowling punya
tetangga bernama Potter dan mereka bersekolah di Sekolah Dasar St.
Michael. Ketika Rowling baru 9 tahun, keluarganya pindah lagi ke
Tutshill, South Wales. Rowling masuk Sekolah Menengah Wyedean
Comprehensive. Lulus dari Wydean, Rowling ingin melanjutkan ke Oxford
University namun gagal. Dia kemudian masuk ke Universitas Exeter di
Inggris mengambil jurusan bahasa Perancis selama empat tahun, termasuk
mengajar bahasa Inggris di Paris selama setahun di tahun terakhir
perkuliahan. Tahun 1990 Rowling lulus dan kembali ke Inggris.
Menurut beberapa artikel kisah hidupnya, ide awal dan bab-bab pertama
tentang novel Harry Potter timbul begitu saja saat Rowling tengah
berada di dalam kereta api dari Machester menuju London, ketika dia
masih gadis di tahun 1990. Karena tidak membawa alat tulis, Rowling
menyimpan ide tentang seorang anak lelaki berkacamata bundar tersebut di
dalam otaknya. Kalimat-kalimat awal novel perdana Harry Potter
ditulisnya di dalam flat di Manchester namun baru diselesaikan beberapa
tahun kemudian, saat dia telah berpisah dengan suami pertamanya yang
seorang wartawan Portugal dan membawa seorang anak perempuan yang masih
sangat kecil bernama Jessica. Bersama Jessica, Rowling menjadi
Single-Parent dan menumpang hidup di rumah adiknya, Diana, di Edinburg,
Skotlandia.
Di Edinburg-lah Rowling menyelesaikan novel Harry Potter pertamanya.
Novel itu diberi judul “Harry Poter and The Philosopher’s Stone”,
diselesaikan dengan sebuah mesin ketik tua di tahun 1995. Setelah
ditolak 12 penerbit, Bloomsbury akhirnya mau menerbitkannya. Namun novel
ini baru meledak di Inggris tahun 1997 dan di Amerika diubah judulnya
menjadi “Harry Potter and The Sorcerer’s Stone” setahun kemudian.
Benarkah demikian? Bisa ya, bisa pula tidak. Mengapa demikian?
Menelisik novel perdana Harry Potter yang begitu banyak istilah
sihir, simbol, binatang, dan ritual okultisme purba-seperti Black-Cat,
Owl, Jubah Hitam, ‘Minerva’ McGoganall, Bolt of Lightning, Ular, Sapu
Terbang, Quidditch, Mirror of Erised, Nicholas Flamel “Sang Grandmaster
Illuminati”, Unicorn, Batu Bertuah-yang terjalin dengan begitu cermat
dalam kisah dan intrik yang dialami Harry Potter di masa awal bersekolah
di Hogwarts, sulit untuk membayangkan hal itu bisa dihasilkan dari
seorang ibu rumah tangga biasa yang selama ini disematkan pada sosok JK.
Rowling.
Sudah bukan rahasia umum jika sebuah novel sering berlatar belakang
kehidupan penulisnya. Misal, John Grisham yang seorang lawyer dikenal
sebagai penulis novel-novel ber-setting peristiwa hukum (The Firm),
Mario Puzo yang sarat pengalaman dengan intrik dan konflik selama Perang
Dunia II dikenal sebagai penulis kisah-kisah mafia (The Godfather),
Michael Chrichton yang tenaga medis dan ahli biologi dikenal sebagai
penulis novel-novel bersetting yang sama (A Case of Need, Five
Patients), dan sebagainya.
Dan seorang JK. Rowling yang mampu menulis tujuh novel sangat tebal,
yang sarat dengan ritual dan benda sihir, okultisme, simbol-simbol
paganis seperti Celtics, Druids, bahkan Kabbalah, yang dijalin
sedemikian rupa dengan apik dan mengalir, bahkan tujuh serial novelnya
ini disebut oleh banyak kalangan sebagai “The Handbook of Magic” atau
“The Handbook of Occult”-karena secara rinci memaparkan segala pernik
tentang ritual sihir, termasuk mantera-manteranya-tentulah seseorang
yang menguasai apa yang ditulisnya, minimal banyak tahu tentang hal
tersebut. Darmana JK. Rowling mengasai seluk-beluk sihir tersebut?
Jawabannya, sementara ini, ada dua latar belakang kehidupanya. Pertama,
kota Edinburg tempat dimana dia tinggal, dan kedua, Universitas Exeter
tempat dia menimba ilmu. Kedua tempat itu memang dikenal dekat dengan
ilmu sihir, di mana Kabbalah-ritual Osirian Mesir Kuno-menjadi sumber
utamanya
Wawasan JK. Rowling yang begitu dalam mengenai ritual dan simbol
pagan-okultisme diyakini berasal dari dua latar belakang kehidupannya:
Pertama, dari sejarah masa lalu kota Edinburgh di mana JK. Rowling
menggarap novel Harry Potter pertamanya, dan kedua, dari Universitas
Exeter yang memang dikenal sebagai lembaga pendidikan yang sarat dengan
pengajaran okultisme. Inilah penjabarannya :
Edinburgh
Kota Edinburgh berada di Teluk Fort yang berhadapan langsung dengan
Laut Utara. Ia berada di Barat Skotlandia, berbatasan dengan kota
Berwick on Tweed di Utara Great Britain. Sebelah timur Edinburgh berdiri
kota Glasgow yang juga berada di dataran rendah.
Sejarah dunia mengenal kota kelahiran Harry Potter, Edinburgh,
sebagai tempat pelarian utama para Ksatria Templar ketika Paus Clement V
dan Raja Philip le Bel dari Perancis menumpasnya dari daratan Eropa di
tahun 1307.
Kala itu, Skotlandia merupakan satu-satunya wilayah di Eropa yang
bebas dari pengaruh Vatikan karena tengah diekskomunikasikan. Para
Templar diterima dengan tangan terbuka oleh Raja Skotlandia, Robert de
Bruce, dan mereka akhirnya menguasai serikat tukang batu bernama Mason
yang kemudian dari nama ini para Templar mendirikan organisasi rahasia
mereka yang baru: Freemasonry.
Sampai sekarang, markas para Freemason di seluruh dunia dinamakan
“Loji”, “Loge”, atau “Lodge”, yang berasal dari sebutan gilda atau
asrama tukang batu Skotlandia yang memang bernama Loji. Gedung Bappenas
sekarang yang ada di Menteng, Jakarta Pusat, merupakan salah satu dari
banyak Loji Freemasonry yang masih aktif sampai dengan tahun 1962.
Di Edinburgh inilah, para Mason Bebas mempraktekkan ilmu sihir
Kabbalah dan menyelenggarakan ritual Luciferianistiknya. Di atas sebuah
bukit, dekat Edinburgh dan hanya berjarak 15 kilometer dari pusat
Templar kuno di Balantrodoch, para Templar mendirikan sebuah kapel yang
awalnya diakui sebagai kapel keluarga, walau setelah pembangunannya
selesai, kapel yang ada sama sekali tidak bisa disebut sebagai kapel
keluarga karena terlalu mewah, besar, dan bernilai jika hanya dipakai
oleh keluarga. Namun kalau yang dimaksud dengan istilah ‘keluarga’
adalah “Keluarga Besar Templar” atau “Persaudaraan para Templar” maka
ini bisa saja. Pembangunan kapel ini dipimpin langsung oleh William St
Clair.
Para Mason dan Rosicrusian terpilih didatangkan dari sejumlah negara
Eropa untuk membangun kapel yang dinamakan Rosslyn Chapel. Selain
didedikasikan kepada para Templar dan para leluhurnya, juga sebagai
bentuk penghormatan pada para dewa-dewi, Kapel Rosslyn dipercaya
didirikan sebagai bentuk tantangan kepada Gereja Katolik dan Paus. “Kami
masih ada dan berdiri tegak setelah 150 tahun engkau menumpas kami!”
mungkin seperti ini pesan para Templar terhadap Gereja.
Tidak seperti gereja pada umumnya, pembangunan dan arsitektur Kapel
Rosslyn yang diselesaikan pada tahun 1450 sungguh-sungguh kental dengan
segala ornamen dan simbol yang merepresentasikan keyakinan para Mason.
Selain gereja, di sekeliling daerah itu juga dibuka sebuah perkampungan
guna dijadikan tempat penampungan para Mason dan Rosicrusian yang
bekerja membangun gereja ini.
Arsitektural kapel tersebut sungguh unik dan tiada duanya di seluruh
daratan Eropa, bahkan dunia. Mungkin hanya Kuil Herod (Haikal Sulaiman)
yang mampu menyamai kerumitan dan keindahan, sekaligus keseraman,
arsitektural Rosslyn. Kapel ini dengan sangat tepat menangkap atmosfir
Kuil Herod. Nyaris seluruh bagian dari kapel ini dihiasi dengan
simbol-simbol Masonik. Di antara simbol itu adalah relief di
dinding-dinding dan lengkungan-lengkungan yang menggambarkan kepala
Hiram Abiff dan pembunuhnya, sebuah relief dari suatu upacara
pembaiatan, dasar-dasar dari lengkungan, dan kompas-kompas.
Kapel ini diwarnai oleh warna paganisme dan okultisme yang kental, di
mana di dalamnya bercampur elemen arsitektural gaya Mesir, Yahudi,
Gothik, Norman, Celtik, Skandinavia, Templar, dan Masonik. Inilah puncak
dan maha karya dari para tukang batu (Mason) saat itu. Salah satu aspek
yang paling unik adalah puncak-puncak tiangnya yang didekor dengan
motif bunga lili, kaktus, dan jagung, di samping bermacam-macam bentuk
tanaman lainnya.
Dikarenakan banyaknya elemen dekoratif pagan di dalam kapel ini,
sehingga seorang pendeta, yang menuliskan kisah tentang pembaptisan yang
dilakukan oleh Baron Rosslyn, tahun 1589 mengeluh, “Karena kapel
dipenuhi oleh patung-patung pagan, tidak ada tempat yang sesuai untuk
menyelenggarakan Sakramen”. Ini artinya tiada tempat yang bersih dari
simbol-simbol paganisme. Namun pada tanggal 31 Agustus 1592, berkat
tekanan yang dilakukan terhadap Baron Oliver St. Claire dari Rosslyn,
altar kapel yang bergaya pagan dihancurkan.
Rosslyn sendiri dalam bahasa Gaelik memiliki arti sebagai
“Pengetahuan kuno yang diwariskan dari generasi ke generasi”, ini
memiliki arti yang sama dengan Kabbalah yakni “Pengetahuan Rahasia kuno
yang diturunkan secara turun-temurun lewat lisan”.
Adik kandung JK. Rowling, Diana, tinggal di kota ini. Dan ketika
menggarap novel pertamanya, entah novel-novel berikutnya, Rowling
menumpang di rumah Diana tersebut. Rowling biasa menulis di kafe-kafe di
sekitar rumahnya itu. Tidak disebutkan apakah dia bepergian juga atau
melakukan riset dengan mengunjungi Rosslyn Chapel, dan atau melakukan
wawancara atau bersahabat erat dengan sejumlah tokoh Mason di sana.
Namun warna Okultisme yang memang banyak di Edinburgh, memang menjadi
“darah” bagi serial Harry Potter-nya.
Universitas Exeter
Motto Universitas Exeter adalah “Lucem sequimur” yang berarti “Kami
Mengikuti Cahaya”. Mungkin bagi orang awam, istilah “Cahaya” di sini
dipersepsikan sebagai ilmu pengetahuan. Namun dalam paganism-codex,
“Light” atau “Cahaya” merupakan nama lain daripada “Lucifer”.
Wikipedia menyebut Exeter, Inggris, dengan kalimat, “Exeter ialah
sebuah kota di Inggris. Merupakan ibukota Devon. Penduduknya berjumlah
100.000. Di kota ini ada sebuah katedral, reruntuhan kastil, dan
sejumlah dinding peninggalan Kekaisaran Romawi. Exeter dibangun oleh
bangsa Romawi, yang menyebutnya Isca Dumnoniorum. Setelah mereka
meninggalkannya dan bangsa Anglo-Sakson pindah di abad ke-7, nama ini
diubah menjadi Exeter. Kemudian Exeter menjadi pusat perlawanan dalam
penaklukan Normandia. Sekarang kota ini menjadi tempat kedudukan
Meteorological Office, yang memperkirakan cuaca di negeri ini.”
Yang menarik, di bawah keterangan ini ada sub judul “Kota Kembar”
yang menyebutkan: Rennes, Perancis. Itu berarti Exeter banyak persamaan
dengan wilayah di selatan Perancis yang sejak dulu memang sarat dengan
kepercayaan Kabbalah. Sekurangnya ada tiga tempat di sini yang
menggunakan istilah “Rennes” yakni Rennes Le Chateau (legenda Grail
dengan Pastor Berenger Sauniere, dipaparkan secara panjang lebar dalam
buku “The Holy Blood, Holy Grail”), Rennes Le Bans, Coustassa (misteri
kematian Abbe Antione Gelis yang sampai kini tidak terpecahkan), dan
Pyrennes, nama pegunungan di mana banyak kota-kota kecil ada di
sekitarnya.
Di wilayah ini juga ada kota kecil bernama Provence, di mana untuk
pertama kalinya ajaran Kabbalah yang biasanya diwariskan dengan lisan,
dibukukan. Tahta Suci Vatikan mengenal daerah ini sebagai sarang Heresy.
Sebab itu, selatan Perancis sampai saat ini merupakan daerah yang
tertinggal dalam pembangunan fisik (ditelantarkan?) dan dibiarkan tumbuh
dengan sendirinya.
Orang-orang di sini percaya, jasad Maria Magdalena-sosok yang sangat
dipuja oleh persaudaraan-persaudaraan rahasia okultisme seperti
Illuminaty, Templar, Rosikrusian, dan Freemasonry, sebab itu Maria
Magdalena dianugerahi julukan ‘Iluminatrix’ yang berarti “Cahaya di atas
Cahaya”, serupa dengan arti nama Lucifer-dikubur di dalam tanahnya.
Sebab itu, ada larangan resmi untuk menggali tanah di sekitar daerah ini
bahkan untuk menanam sebatang pohon pun!
Selatan Perancis merupakan daerah kuno yang sudah ditinggali dan
sudah memiliki kepercayaan jauh sebelum agama Kristen lahir. Terdapat
banyak terowongan di bawahnya yang saling terhubung satu dengan yang
lainnya. Banyak rahasia dan mitos di sini, antara lain harta karun
Templar dipercaya juga dipendam di dalam tanahnya. Konon, Yoseph
Arimatea menyelamatkan Maria Magdalena dari Yerusalem ke Perancis
Selatan ini dan Maria meninggal dunia di sini. Setiap tahun, tiap 22
Juli diselenggarakan Festival Magdalena di selatan Perancis.
Universitas Exeter, tempat dimana selama empat tahun JK. Rowling
kuliah bahasa Perancis, memang dikenal sebagai lembaga pendidikan yang
banyak bersentuhan dengan ritus-ritus pagan-okultisme seperti Druid,
Celtics, dan Kabbalah. Hal ini tidak aneh karena kota ini memang
dibangun oleh bangsa Romawi yang memang akrab dengan ritual-ritual
seperti itu. Bahkan walau mereka kemudian menerima kekristenan, namun
banyak simbol-simbol pagan-okultis tetap dipertahankan walau di dalam
Vatikan City sekalipun, dan banyak juga yang diambil sebagai bagian dari
ritual Gereja.
Selama kuliah di Universitas Exeter-Inggris, JK. Rowling juga
mendalami okultisme dan ritual-ritual sihir secara resmi. Ini dikatakan
Mastrisciana.
Dalam video berjudul “Harry Potter: Witchcraft Repackaged video” yang
banyak disertakan dalam diskusi para pendidik dan gereja di Amerika dan
juga Inggris, salah seorang narasumber bernama Mastrisciana menyatakan
jika JK. Rowling selama di Universitas Exeter tidak hanya mempelajari
bahasa Perancis, namun juga mendalami okultisme di sana.” (Martha Kleder
for Concerned Women for America-WMA, “Harry Potter: Seduction of the
Occult”, Dec 2001).
Apa yang dikatakan Mastrisciana memang sangat beralasan karena
Universitas Exeter secara resmi mengajarkan okultisme dan paganisme
dengan segala pernak-perniknya kepada para mahasiswanya. Universitas
Exeter memiliki jurusan tersendiri untuk pendidikan okultisme, yang
terdapat dalam spesifikasi program “Western Esotericism” di bawah HuSS
(School of Humanities and Social Sciences).
Program bergelar Master of Arts Western Esotericism (MA-Western
Esotericism) ini mempunyai modul-modul pembelajaran, antara lain:
Alexandrian Hermetism, Neo-Platonism, dan Astrology (15 satuan kredit)
The Hermetic Art of Alchemy (15 satuan kredit)
Pencerahan Kabbalah dan Pengaruhnya (15 satuan kredit)
Rosicrucianism dan Freemasonry (15 satuan kredit)
Theosophy dan Esotericism Global (30 satuan kredit)
Tradisi Esoteric dalam Literatur dan Masyarakat Inggris 1550 – 1670 (15 satuan kredit)
The Esoteric Body (15 satuan kredit)
Sufism and Islamic Devotional Life (15 satuan kredit)
Heretics and Mystics: Language, Society and the Divine 1300-1500
Witchcraft in History (30 satuan kredit)
The Disenchantment of the World? Society and the Supernatural in Early Modern Europe (30 satuan kredit), dan sebagainya.
The Hermetic Art of Alchemy (15 satuan kredit)
Pencerahan Kabbalah dan Pengaruhnya (15 satuan kredit)
Rosicrucianism dan Freemasonry (15 satuan kredit)
Theosophy dan Esotericism Global (30 satuan kredit)
Tradisi Esoteric dalam Literatur dan Masyarakat Inggris 1550 – 1670 (15 satuan kredit)
The Esoteric Body (15 satuan kredit)
Sufism and Islamic Devotional Life (15 satuan kredit)
Heretics and Mystics: Language, Society and the Divine 1300-1500
Witchcraft in History (30 satuan kredit)
The Disenchantment of the World? Society and the Supernatural in Early Modern Europe (30 satuan kredit), dan sebagainya.
Mengingat program ini merupakan program paruh waktu (part-time
programme) yang bisa diikuti selama 23 bulan dengan keseluruhan 180
satuan kredit, maka pertanyaannya: “Adakah JK. Rowling telah mengikuti
program ini?” Berbagai buku dan literatur yang ada mengenai Harry Potter
belum ada yang menerangkan soal yang satu ini.
Walau demikian, faktanya adalah jika JK. Rowling sangat memahami dan
menguasai pengetahuan tentang sihir dan praktek-praktek ritualnya, yang
secara jelas bisa dibaca siapa saja dalam ketujuh serial Harry Potter.
JK. Rowling bukanlah seorang ibu biasa.
Harry Potter and The Sorcerer Stones
Kepada penerbitnya, JK. Rowling pernah bercerita jika sejak dia
menggarap novel pertama Harry Potter, maka di benaknya sesungguhnya
telah tersimpan serial Harry Potter secara lengkap, hingga seri ketujuh
di mana Rowling menyatakan salah seorang tokoh penting akan menemui
kematian.
Serial pertama berjudul “Harry Potter and The Philosopher Sone’s”
yang setahun kemudian di Amerika diganti menjadi “Harry Potter and The
Sorcerer Stone’s” mengisahkan tentang awal perkenalan Harry Potter yang
sesungguhnya dari kaum Muggle-kaum yang tidak menyukai dunia
sihir-dengan ilmu sihir.
Sinopsis singkatnya adalah: Pada suatu pagi dalam perjalanannya ke
kantornya, Uncle Vernon Dursley melihat banyak hal-hal aneh terjadi. Ia
menemui kucing yang dapat membaca peta di sudut jalan Privet Drive,
orang-orang berjubah hitam, dan burung hantu yang terbang di siang hari.
Padahal burung hantu diketahuinya hanya terbang di malam hari.
Paman Dursley berfikir bahwa kejadian aneh tersebut ada hubungannya
dengan saudara iparnya yang bernama Lily dan Potter. Paman Dursley
adalah orang yang tidak percaya pada mistik atau sihir. Sebab itu, dia
dan istrinya (Petunia) tidak mau jika mereka berdua dihubungkan dengan
Lily dan Potter sebagai penyihir. Paman Dursley dan bibi Petunia tinggal
Privet Drive no. 4 Inggris bersama dengan anak mereka yang bernama
Dudley dan seorang keponakan yang masih kecil bernama Harry Potter.
Sementara itu, Kepala Sekolah Hogwarts, penyihir Albus Dumbledore
bertemu Profesor Minerva McGonagall, bawahannya di Hogwarts, serta
seorang manusia raksasa yang bernama Hagrid di luar rumah keluarga
Dursley. Dumbledore bercerita jika Voldemort telah membunuh Lily dan
Potter, tetapi dia tidak berhasil membunuh bayi mereka yang bernama
Harry. Voldemort hanya bisa menorehkan tanda kilat di kening Harry
Potter, satu simbol yang terus membekas hingga Harry besarnanti.
Dumbledore menyelamatkan Harry dan menaruhnya di depan pintu rumah
keluarga Dursley yang mempunyai hubungan keluarga dengan Harry.
Dumbledore ingin mengajak Harry untuk bersekolah di Hogwarts.
Saat ulang tahun Dudley yang ke-10 Harry diajak ke kebun binatang. Di
sinilah seekor ular Boa dari Brazil tiba-tiba ular membuka matanya dan
berkata kepada Harry jika dia bosan tinggal di situ. Tiba-tiba kaca
bagian depan kandang ular lenyap dan ular itu meluncur keluar. Paman
Dursley pun menghukum Harry.
Surat misterius yang ditujukan untuk Harry datang ke rumah keluarga
Dursley. Surat itu datang terus dan jumlahnya semakin banyak. Dursley
marah ketika Harry meminta surat tersebut. Akhirnya Dursley membawa
keluarganya mengungsi ke gubuk kecil diatas karang besar yang menjorok
ke laut. Tepat jam dua belas malam saat ulang tahun Harry yang ke-11,
Hagrid datang ke gubuk itu bersamaan dengan badai dan ombak besar yang
menghantam batu karang. Hagrid membawa surat dari Prof. McGonagall untuk
membawa Harry ke Hogwarts. Hagrid juga bercerita jika ayah ibu Harry
sebenarnya meninggal dibunuh Voldemort. Harry kaget, apalagi ketika
mengetahui jika ayah dan ibunya merupakan penyihir terkenal.
Hagrid membawa Harry ke London, berbelanja berbagai keperluan
sekolahnya. Sebelum belanja, Hagrid mengajak Harry ke Gringotts untuk
mengambil uang. Gringotts adalah nama bank tempat penyihir menyimpan
uang. Di toko Madam Malkin, Harry bertemu Darco Malfoy yang sombong dan
arogan. Ia memamerkan berbagai benda dan hal-hal yang berkaitan dengan
dunia sihir hingga membuat Harry muak padanya. Namun di situlah Harry
berkenalan dengan benda-benda sihir.
Pada 1 September, Dursley mengantarkan Harry ke stasiun King’s Cross.
Harry harus mencari peron sembilan tiga perempat untuk menemukan kereta
“Hogwarts Ekspres” yang akan membawanya ke Hogwarts. Harry duduk
bersama Ron. Ron banyak bercerita mengenai dunia sihir yang belum
dikenal Harry. Harry dan Ron kemudian berkenalan dengan Hermione.
Harry harus melewati seleksi karakter untuk masuk ke kelompok
Gryffindor. Saat pelajaran ramuan yang diajar Prof Severus Snape, Harry
dicecar pertanyaan yang semuanya tidak dapat dijawabnya. Terlihat
kebencian dari pandangan Prof. Snape kepada Harry. Harry menceritakan
perlakuan Snape kepada Hagrid saat Hagrid mengundangnya minum teh di
rumahnya. Di rumah Hagrid, Harry membaca artikel yang memuat berita
pencurian yang gagal di ruangan besi no. 713 di Gringotts.
Singkat cerita Harry bisa bergabung dengan kelompok Gryffindor dan
mengikyti pertandingan Quidditch pertamanya. Namun sapu Harry menjadi
tak terkontrol. Hermione melihat Snape sedang membaca mantra dan membuat
sapu Harry tak terkontrol. Hermione menghentikan mantra Snape dengan
membakar jubah Snape dan kemudian memadamkannya sebelum Snape tahu jika
Hermione yang melakukannya. Sapu terbang Harry kembali terkontrol dan
Gryffindor berhasil memenangkan pertandingan. Sebuah akhir yang
membahagiakan.
Di hari Natal, Harry mendapat bingkisan dari ayahnya yang dititipkan
pada Prof. Dumbledore berupa jubah gaib. Siapapun yang menggunakan jubah
itu, ia tidak akan terlihat. Harry memakainya untuk mengelilingi
ruangan di Hogwarts hingga akhirnya ia menemukan Mirror of Erised. Saat
Harry melihat cermin itu, ia dapat melihat kehidupan ayah ibunya.
Setelah natal berlalu, Harry, Ron, dan Hermione mulai memecahkan
misteri hubungan antara kejadian perampokan di Gringotts dengan sebuah
barang yang dijaga anjing berkepala tiga. Dari buku yang dibaca di
perpustakaan mereka akhirnya mengetahui bahwa yang dijaga anjing
berkepala tiga adalah sebuah batu bertuah yang pernah dibuat oleh
Nicolas Flamel dan Dumbledore serta menjanjikan kehidupan abadi bagi
yang berhasil mendapatkannya. Harry melihat sosok berkerudung meminum
darah unicorn. Unicorn adalah makhluk berkepala manusia tetapi berkaki
kuda dan dapat berbicara. Sosok berkerudung itu mencoba menyerang Harry,
namun Harry berhasil diselamatkan oleh Centaurus yang mengatakan bahwa
sosok itu adalah Voldemort. Harry juga telah mengetahui Voldemort
mencoba mencuri batu bertuah.
Harry memutuskan bahwa ia harus mendapatkan batu bertuah sebelum
Voldemort mendapatkannya. Malam harinya Harry, Ron, dan Hermione
mnyelinap masuk ke koridor terlarang di lantai tiga. Harry harus
melewati beberapa rintangan untuk mencapai ruangan tempat batu bertuah
di simpan.
Di rintangan pertama Harry berhasil mengalahkan anjing berkepala tiga
dengan memainkan seruling. Harry mendapatkan cara tersebut dari Hagrid
karena anjing itu kepunyaan Hagrid. Permainan catur berhasil di
taklukkan Ron walaupun ia harus terluka dan meminta Harry serta Hermione
melanjutkan rintangan berikutnya.
Rintangan selanjutnya, Harry dan Hermione harus menentukkan ramuan
mana yang dapat digunakan untuk membuka pintu. Hermione berhasil
memecahkan teka-teki tersebut. Namun hanya satu orang yang bisa masuk ke
dalam ruang berikutnya untuk melanjutkan permainan. Harry masuk dan
menghadapi rintangan berikutnya. Harry bertemu dengan Quirell pada
rintangan berikutnya dan Quirell ingin membunuh Harry.
Mengetahui Harry berniat mengambil batu bertuah, maka Quirell
menyuruh Harry berdiri di depan Mirror of Erised melihat apa yang
terjadi dan mengatakannya pada Quirell. Harry melihat dirinya
mendapatkan batu bertuah dan menyimpannya di saku. Pada saat yang sama
ia merasakan batu itu telah berada di dalam sakunya. Harry berbohong
pada Quirell mengenai apa yang dilihatnya. Tiba-tiba Quirell mengurai
surbannya dan dari belakang kepala tampak sepotong wajah mengerikan.
Voldemort telah masuk ke tubuh Quirell dan menyerang Harry hingga
pingsan.
Saat sadar, Harry berada di rumah sakit ditemani Prof Dumbledore.
Dumbledore datang menyelamatkan Harry pada saat yang tepat. Ia juga
mengatakan telah menghancurkan batu bertuah bersama Nicholas
Flamel.Setelah kondisinya pulih, Harry, Ron, Dan Hermione mendapat poin
atas apa yang telah mereka lakukan sehingga Gryffindor memenangkan piala
asrama. Liburan musim panas tiba dan Harry memilih pulang untuk
menghabiskan liburannya bersama keluarga Dursley. Serial pertama pun
tamat.
Di kisah pertamanya ini, kita akan banyak mendapati benda-benda
mistik, simbol-simbol okultis, dan hewan-hewan yang terdapat dalam
berbagai legenda sihir yang sebenarnya memang diyakini dalam dunia gelap
hingga sekarang.
Tidak salah jika banyak orang menganggap serial pertama Harry Potter
sebagai sejenis buku pengantar ke dalam dunia sihir. Dalam serial
pertamanya, Harry kecil, anak seorang Muggle (kaum yang tidak
suka pada sihir), diperkenalkan dengan dunia sihir. Hal itu mengubahnya
menjadi seorang anak yang sangat gandrung dengan sihir. Hal yang sama,
mungkin tanpa disadari, juga dialami jutaan anak kecil yang membaca dan
melihat film pertamanya. Jutaan anak-anak di dunia yang tadinya awam
dengan dunia sihir, bisa diubah seratus delapan puluh derajat. Apa yang
dialami Harry Potter, juga dialami jutaan anak-anak tersebut.
J.K. Rowling sangat paham jika nama-nama karakter di dalam novel
(juga di dalam film) sangat besar pengaruhnya bagi orang yang membaca
atau memirsanya. Sebagai seorang yang telah mendalami sihir dan
okultisme di Exeter University, Rowling tidak sembarangan mencomot nama
bagai karakter-karakternya. Semua nama karakternya memiliki simbolisme
atau keterkaitan dengan nama-nama atau istilah okultisme. Inilah
beberapa di antaranya:
Harry Potter
Harry adalah sebutan akrab untuk “Harold” yang memiliki arti sebagai
“Panglima Perang”. Konon, nama ini diambil oleh Rowling dari nama
seorang sahabatnya sewaktu masih anak-anak.
Ron Weasley
Dia merupakan sahabat dekat Harry Potter bersama Hermione Granger.
Ron Weasley bisa diterjemahkan sebagai “Running Weasel” dalam bahasa
yang lain. Hal ini terkait dengan mitologi tentang jagoan main catur
Dinasti Keenam. Ron juga berarti “Penasihat Sang Raja.”
Hermione Granger
Hermione Granger adalah gadis cantik yang bersama Ron Weasley
merupakan sahabat dekat Harry Potter. Hermione memiliki arti sebagai
“Sang pembawa pesan”. Dalam mitologi Yunani, Hermione disamakan dengan
Hermes, The Messenger of the Gods. Hermione juga dipakai oleh Shakespeare sebagai nama seorang ratu dalam “The Winter Tale”.
Albus Dumbledore
Albus Dumbledore merupakan Kepala Sekolah Hogwarts. Albus merupakan
istilah latin untuk “Putih”, sedangkan Dumbledore sebuah istilah Inggris
kuno yang berarti “lebah besar yang berbulu”. Untuk istilah yang
terakhir, Rowling menyatakan jika dia menamakan karakter ini karena
orangua berjanggut putih panjang ini suaranya seperti bergumam, mirip
dengan dengungan lebah. Hanya saja, istilah “Albus” sebenarnya nama
figur Geomancy (sejenis Feng Shui) yang memiliki arti sebagai Yang
Bijak, Pemecah Masalah Yang Baik, dan juga merujuk pada Yang
Tercerahkan. Arti yang terakhir ini sama artinya dengan istilah
Illuminatrix atau Iluminaty.
Minerva McGonagall
Dia adalah wakil dari Albus Dumbledore. Minerva adalah nama Dewi
Kebijaksanaan dan Dewi Kesenian bangsa Romawi, juga Dewi Perdagangan dan
Seni Perang. Sedangkan “McGonagall” merupakan nama Skotlandia yang
berarti Pemberani.
Argus Filch
Argus Filch merupakan salah seorang pejabat di Hogwarts. “Argus”
adalah nama sebuah monster dalam mitologi Yunani yang memiliki ribuan
mata. Sedangkan “Steal” artinya “Pencuri”.
Sirius Black
Sirius Black merupakan bapak baptis dari Harry Potter. Sirius
merupakan nama sebuah rasi bintang berbentuk seekor anjing, sebab itu
Sirius juga disebut sebagai “Bintang Anjing”. Ini merupakan bintang
paling terang di angkasa. Dalam bahasa Yunani, Sirius ditulis sebagai
“Seirios” yang artinya “Membara”. Namun Rowling menggandengkannya dengan
kata “Black” yang tidak ada arti lain selain kegelapan. Rowling jelas
tengah memainkan lakon “Seni Manipulasi Illuminaty” yang memang sering
memainkan logika manusia dengan dua hal yang saling bertolak-belakang.
Hampir semua keluarga Sirius Black diberi nama bintang: Bellatrix,
Regulus, Andromeda dan Draco. Ritual Mesir kuno, Kabbalah, memang gemar
dengan perhitungan perbintangan.
Rubeus Hagrid
Dia merupakan satu-satunya sahabat dan pelindung Harry Potter yang
bertubuh raksasa. Hagrid sendiri bisa berarti Raksasa, namun juga
memiliki arti sebagai Peminum. Rubeus Hagrid merupakan dewa yang paling
ramah. Walau demikian, Hagrid dituduh oleh Hades untuk ikut
bertanggungjawab atas terbunuhnya anak Perseus yang telah membunuh
Medussa, sebab itu dia dilarang ke Olympus. Oleh Zeus, Dewa Tertinggi,
Hagrid dikasihani dan dia memberikan Hagrid suatu tugas untuk menjaga
seekor monster yang baik (suatu kontradiksi lagi seperti halnya Sirius
Black) yang berada di Olympus.
Draco Malfoy
Musuh Harry Potter, penghuni asrama Slytherin. Draco dalam bahasa
latin berarti Naga. Dalam legenda latin kuno, merujuk pada monster naga.
Sedangkan “Malfoy” sesungguhnya dua nama yang disatukan: Mal dan Foy.
“Mal” dalam bahasa latin dan Spanyol berarti “Yang jelek” yang biasanay
merujuk pada sosok Setan. Sedangkan “Foy” dalam bahasa latin berarti
“Kepercayaan”. Sebab itu, Malfoy bisa diartikan sebagai “Kepercayaan
kepada Setan”.
Lucius Malfoy
Ini nama ayah dari Draco Malfoy. Lucius adalah istilah lain untuk
Lucifer, yang diyakini sebagai nama Dajjal. Namun bagi kalangan okultis,
Lucius atau Lucifer diartikan sebagai Sang Cahaya (Luciferis), sama
artinya dengan istilah “Illuminaty” (Cahaya). Nama Lucius juga dipakai
oleh salah seorang penguasa Roma, bernama Seneca yang memiliki nama
lengkap Lucius Annaeus Seneca, seorang negarawan ternama, filsuf, dan
orator. Tiga Paus juga dilahirkan dengan nama Lucius. Walau demikian,
sekarang ini sepertinya nama Lucius sudah dianggap menjadi nama banyak
orang-orang penting dunia.
Narcissa Malfoy
Isteri dari Lucius Malfoy dan ibu dari Draco Malfoy. Dalam mitologi
Yunani Kuno, nama Narcissa merujuk pada seorang tokoh yang mencintai
dirinya sendiri saat dia melihat bayangan dirinya di danau yang jernih.
Istilah “Narsis” sekarang ini berasal dari mitologi Narcissa.
Severus Snape
Dia adalah Kepala Asrama Slytherin. Severus adalah nama lain dari
“Severe” yang memiliki arti sebagai Kasar, Berbahaya, Tidak disukai
banyak orang karena kehadirannya selalu menimbulkan kegelisahan,
Memiliki ego yang besar, dan sebagainya. Sedangkan “Snape” merupakan
nama seekor ular di Slytherin.
The Grey Lady
Dia adalah nama hantu yang menghuni sekolah Hogwarts. Sosok yang satu
konon benar-benar nyata dan menjadi satu legenda di Benteng Chilingham
di Alnwick, Northumberland. Benteng atau Kastil tersebut terkenal angker
karena pernah dalam sejarahnya banyak orang disiksa hingga mati di
salah satu kamarnya. Salah satu hantu yang paling terkenal, bernama The
Grey Lady, yang sering menganggu orang dengan rintihan dan bunyi tapak
kaki di gang-gang dan tangga. Entah disengaja atau tidak, film Harry
Potter juga mengambil lokasi di kastil angker tersebut.
Sekarang, kita akan mengulas satu demi satu simbol, benda, istilah,
dan segala hal yang terkait dengan sihir. Tentu tidak semuanya karena
hal itu teramat banyak terdapat di dalam buku maupun film pertamanya.
Beberapa di antaranya adalah:
Burung Hantu (The Owl)
Burung Hantu sekarang sering diidentikkan sebagai simbol
kebijaksanaan dan pengetahuan. Ini sebenarnya pengertian yang salah dan
sudah dimanipulasi. Simbol Burung Hantu (The Owl) bersumber dari akar
kabbalah dalam ritus Osirian Mesir Kuno yang mewakili sosok Dewi Iblis
bernama Lilith. Burung ini sejak lama menjadi simbol bagi okultisme,
shamanisme, dan sejumlah ritus Luciferian (penyembahan setan).
Dalam mitologi okultisme, Dewi Iblis Lilith diyakini sebagai isteri
pertama Adam sebelum Eva. Disebabkan Lilith ingin menguasai semuanya,
termasuk menguasai Adam, maka dia dibuang ke bumi dan kemudian menikah
dengan Lucifer, The Fallen Angel, yang juga dibuang dari surga
ke bumi. Perkawinannya dengan Lucifer menghasilkan Baphomet, mahluk
setengah manusia setengah binatang dan juga mahluk androgini (berkelamin
ganda). Atau yang lebih dikenal sebagai Kambing Iblis atau Goat Mendez.
Ini merupakan simbol utama Gereja Setan. Simbol kepala Baphomet ini ada
dalam arsitektur tata ruang Menteng, wilayah elit yang dibangun
Freemasonry Belanda di awal abad ke-20 sebagai pusat kekuasaan Jakarta
dan juga Indonesia.
Illuminati dan Bohemian Groove merupakan dua kelompok rahasia
Luciferian yang mengambil The Owl sebagai salah satu simbol utamanya.
Orang-Orang Berjubah Hitam
Jubah hitam merupakan pakaian ritual kaum Luciferian atau penyembah
setan. Gereja setan, seperti halnya Illuminati, Freemasonry,
Rosikrusian, juga mengenakan jubah hitam dalam menyelenggarakan
ritualnya.
Kucing
Kucing merupakan hewan kesayangan Firaun dan seekor binatang yang
dekat dengan kultur sihir Osirian Mesir. Kucing hitam dalam mitologi
Barat dan Okultisme dikenal sebagai The Devil Cat atau Kucing Setan.
Dalam kepercayaan tahayul sebagian masyarakat kita pun dulu dikenal jika
orang mati dilompati kucing hitam maka dia akan bisa hidup kembali atau
arwahnya menjadi penasaran.
Tanda Kilat (Lightning atau Thunderbolt)
Voldemort membunuh kedua orangtua Harry Potter namun gagal menghabisi
Harry Potter yang masih bayi. Voldemort hanya berhasil membuat luka
gores di jidat Harry Potter dimana luka gores itu (Scarface) berbentuk
kilatan halilintar atau yang dikenal juga sebagai Thunderbolt. Kilatan
halilintar itu mirip dengan simbol kilat menyerupai huruf S. Ini pun
merupakan simbol iblis. Dan simbol ini masih membekas dengan cukup nyata
di kening Harry Potter hingga dia dewasa.
Tahukah Anda jika simbol kilat yang sama juga dipakai oleh Anton
Szandor La Vey, pendiri Gereja Setan, sebagai salah satu simbol medalion
Gereja Setannya, di mana simbol kilat diletakkan di tengah simbol
Pentagram terbalik (Baphomet).
Selain itu, simbol kilat serupa juga dipakai sebagai simbol pasukan
elit Nazi Hitler, SS-Waffen, yang juga merupakan pasukan rahasia okultis
Hitler di bawah komando Heinrich Himler. Kekristenan menganggap simbol
kilat ini sebagai perwujudan setan. Dalam Injil Lukas 10: 18, Yesus
disebutkan mengatakan, “Aku melihat setan jatuh dari surga bagaikan
kilat.” Kemudian, “Dan kalian akan melihat, namanya akan tergores di
bagian depan wajahnya.” (Rev 22:4)
Ular (The Snake)
Serial Harry Potter sangat banyak menggunakan binatang yang satu ini.
Paham okultisme meyakini jika ular merupakan simbol kebijaksanaan.
Ketika turun ke bumi mengikuti Adam, Lucifer juga diyakini mengambil
perwujudan seekor ular. Dalam kepercayaan sihir bangsa-bangsa purba,
ular memang dikenal dekat dengan kepercayaan satanic. Hal ini berlaku
sampai sekarang.
Mirror of Erised
Dalam serial pertamana, terdapat sebuah cermin yang bisa mewujudkan keinginan Harry Potter, disebut sebagai The Mirror of Erised
(Bab 12). Disini JK. Rowling menggunakan sebuah anagram dengan
menuliskan “Desire” sebagai “Erised”. Anagram merupakan salah satu
bentuk penyandian kata atau kalimat yang sering digunakan Ksatria
Templar dan kelompok-kelompok okultis lainnya untuk menyembunyikan pesan
rahasia mereka. Salah satu keinginan Harry Potter adalah melihat sosok
kedua orangtuanya yang diwujudkan oleh cermin tersebut.
Siapa pun tahu, cermin merupakan perangkat utama okultisme dalam
melihat masa lalu dan masa depan (meramal). Dalam buku “A-Z of Wicca”
(Gernina Dunwich, hal.114) disebutkan, “Praktik peramalan yang merpakan
praktik sihir untuk mengetahui masa lalu, sekarang, atau masa depan
selalu menggunakan media cermin atau kaca, bola kristal, lilin, bayangan
air, dan sebagainya.”
Ensiklopedia Okultisme juga menyinggung tentang benda yang satu ini.
Dikatakna, “Orang-orang yang mempelajari okultisme selalu menggunakan
cermin untuk bisa melihat dunia roh…” (Gerald & Grosset, Dictionary
of the Occult, p. 153)
Dalam serial pertama Harry Potter, cermin tersebut memang digunakan
Harry untuk bisa bertemu dengan roh kedua orangtuanya. Orang-orang
Kristen Barat menuding JK. Rowling mengajarkan sesuatu yang dilarang
oleh agama mereka, sebab Alkitab jelas-jelas melarang praktek-praktek
menghubungi atau menghadirkan roh orang mati (Deuteronomy 18:11). Alitab
juga dengan tegas juga menyatakan jika orang yang masih hidup tidak
akan bisa berhubungan dengan orang yang sudah mati (Lukas 16:19-31).
Alkemi dan Nicholas Flamel
Alkemi merupakan ilmi kimia abad pertengahan di Eropa yang konon
mampu mengubah logam biasa menjadi emas. “Secara simbolis, ilmu kimia
abad pertengahan adalah suatu seni yang kebatinan untuk mengubah bentuk
manusia yang rohani ke dalam suatu format yang lebih tinggi dan abadi.”
(Geddes& Grosset, Dictionary of the Occult, hal. 15-17).
Sejarah dunia mengenal salah seorang tokoh Alkemi utama bernama
Nicholas Flamel, di mana nama ini dengan jelas telah dipakai JK. Rowling
sebagai salah satu karakter serial pertama Harry Potter yang menjaga
batu bertuah. Salah satu Ritual Masonic memang dekat dengan penggunaan
batu-batu yang setelah melalui prosesi sihir tertentu dianggap memiliki
tuah atau keajaiban.
Selain yang sudah dipaparkan di atas, ada banyak simbol-simbol atau
mahluk Okultis lainnya yang dipaparkan dalam Harry Potter serial
pertamanya, antara lain: Quidditch, Sapu Terbang, Nimbus, Anjing
Berkepala Tiga, Quirell, dan Catur.
Yang belakangan, Catur (The Checkered) jelas-jelas merupakan simbol
Freemasonry. Hampir seluruh loji Freemasonry di seluruh dunia memiliki
lantai kotak-kotak hitam putih yang disebut The Checkered Floor, yang
digunakan dalam ritual inisiasi calon Mason baru atau kenaikan derajat
keanggotaan.
Inisiasi Lindsay Lohan sebagai anggota The Kabbalah Center of Los
Angeles dilakukan Madonna di atas panggung pembukaan MTV Award di tahun
2003 di mana lantai panggung didesain berbentuk papan catur.
Bukti lainnya yang tidak bisa dibantah adalah keterkaitan asal-muasal
sihir Harry Potter dengan Mesir Kuno, tempat di mana Kabbalah sebagai
ilmu sihir Mesir Kuno yang melahirkan berbagai kelompok okultis berasal.
Serial pertama Harry Potter, The Philosopher Stone’s (dalam versi yang terbit di Amerika diubah menjadi The Sorcerer Stone’s),
mendulang sukses yang luar biasa. Jutaan anak-anak langsung terpikat
dengan dunia sihir Harry Potter yang dianggap ajaib. Anak-anak tentu
cepat takjub dengan hal-hal yang bisa dengan seketika seperti halnya
“magic”. Namun tanpa disadari, jutaan anak-anak lewat novel tersebut
menjadi begitu dekat dengan dunia sihir yang sebenarnya dalam pandangan
agama apa pun dianggap mewakili “Kuasa Kegelapan” atau “Ajaran Iblis”.
Tidak ada sihir putih atau sihir hitam, seperti yang JK. Rowling tulis
dan katakan dalam berbagai wawancaranya.
Serial pertama dengan cepat disusul oleh serial-serial berikutnya
hingga yang terakhir, Harry Potter and The Deathly Gallows. Berikut
adalah serial Harry Potter lengkapnya:
- Harry Potter and The Sorcerers Stone
- Harry Potter and the Chamber of Secrets
- Harry Potter and the Prisoner of Azkaban
- Harry Potter and the Goblet of Fire
- Harry Potter and The Order of the Phoenix
- Harry Potter and the Half-Blood Prince
- Harry Potter and the Deathly Hallows
Harry Potter dan Madame Blavatsky
Bukti lain yang sangat jelas dan tak terbantahkan adalah dipakainya
nama salah seorang tokoh dunia Freemasonry, pendiri gerakan Theosofie
Internasional, yakni Madame Blavatsky. Dalam serial Harry Potternya, JK.
Rowling memberi nama seorang pengarang perempuan yang menulis buku
pelajaran ramalan yang dipakai murid-murid sekolah sihir Hogwarts,
berjudul “Menyingkap Kabut Masa Depan”, dengan nama Cassandra Vablastky.
Siapa sebenarnya orang ini?
JK. Rowling lagi-lagi menggunakan anagram, bentuk penyandian
kegemaran Templar dan Mason, dengan menuliskan “Vablatsky” untuk nama
Blavatsky.
Madame Blavatsky sangat dekat dengan sejarah Freemasonry di
Indonesia. Perempuan Yahudi Rusia bertubuh cebol dengan tatapan mata
yang seperti burung hantu ini di zaman penjajahan Belanda memiliki
sebuah kediaman dengan tanah yang cukup luas di pusat Jakarta, tepatnya
di seberang Gedung Bank Indonesia sekarang. Sekarang, tanah tempat rumah
Blavatsky dipakai untuk membangun gedung Depertemen Pos dan
Telekomunikasi di Jalan Medan Merdeka Timur. Dahulu, ruas jalan ini
sering di sebut Blavatsky Weg atau Jalan Blavatsky. Blavatsky inilah Mbah-nya
ajaran pluralisme yang sekarang digembar-gemboran kaum Liberal, apakah
itu yang bernama Jaringan Islam Liberal (JIL) maupun para pendukung
Liberalis lainnya.
Harry Potter dan Mesir Kuno
Bukti lainnya yang tidak bisa dibantah adalah keterkaitan asal-muasal
sihir Harry Potter dengan Mesir Kuno, tempat di mana Kabbalah sebagai
ilmu sihir Mesir Kuno yang melahirkan berbagai kelompok okultis berasal.
Dalam serial Harry Potter and the Prisoner of Azkaban, diceritakan
ketika keluarga Ron Weasley berlibur ke Mesir, Hermione mengaku jika
dirinya begitu takjub dengan para penyihir Mesir yang dianggapnya
sebagai sumber segala sumber ilmu sihir dunia. Apa yang ditulis JK.
Rowling ini merupakan petunjuk kuat jika Dunia Sihir Harry Potter memang
berasal dari sihir Mesir Kuno. Dan para ahli sejarah tidak ada yang
membantah jika ilmu sihir Mesir kuno memiliki satu istilah: KABBALAH.
Kabbalah ini sampai sekarang masih eksis. Bahkan banyak selebritis
Hollywood merupakan anggota dari Kabbalah Center of Los Angeles. Madonna
merupakan ikon Kabbalah Hollywood. Dan sepertinya bukan kebetulan jika
JK. Rowling memilih Daniel Radclife sebagai pemeran Harry Potter, di
mana Radclife merupakan seorang anak Yahudi Inggris.
Sihir dan Islam
Harry Potter jelas telah menegaskan kepada jutaan anak-anak dunia
jika sihir itu ada yang baik (White Magic) dan ada yang jahat (Black
Magic). Ini merupakan salah satu racun yang dibenamkan JK. Rowling
kepada jutaan anak-anak dunia dengan cara yang sangat halus dan lihai.
Islam telah dengan sangat jelas menegaskan jika sihir itu merupakan
bentuk kekufuran dan tentu saja dilarang keras.
Allah Swt telah berfirman dalam kitabullah: “Dan mereka mengikuti
apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan
mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal
Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setanlah
yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia
dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu
Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada
seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu),
sebab itu jangnalah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua
malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara
seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak
memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin
Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat
kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah
meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir
itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan
mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” (al-Baqarah: 102)
Dari ayat itu bisa disimpulkan jika mengajarkan sihir adalah bentuk
kekufuran, mempelajari sihir juga termasuk kekufuran dan dari bagian
kedua disebutkan bahwa sihir itu adalah ujian.
Dalam hadits shahih Bukhary-Muslim, Rasulullah Saw bersabda, “Jauhilah
tujuh perkara yang akan membinasakan.” Para shahabat bertanya: “Apa
itu?” Beliau bersabda: “Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa tanpa
alasan yang haq, makan riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan
perang, dan menuduh orang-orang yang beriman yang menjaga diri dari
lalai.”
Dalam riwayat Tirmidzi, Jundub bin Ka’ab AsSa’di meriwayatkan dari
Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bahwa dalam hukum Islam hukuman dari
pelaku sihir adalah dipenggal dengan pedang. Tentu saja, hal ini hanya
boleh dilakukan oleh suatu pemerintahan Muslim, bukan suatu kewajiban
individuil.
Sikap Kita
Serial Harry Potter jelas mengajarkan sihir. Bahkan para peneliti Barat sendiri menyatakan jika Harry Potter merupakan Handbook of Occult,
Buku Pegangan Okultisme. Sebelum para ulama meributkan Harry Potter,
para pendeta di banyak gereja di Barat, juga di kalangan pendidiknya,
telah menyatakan jika serial fiksi ini memang mengandung suatu muatan
yang berbahaya bagi anak-anak.
Nah, bagi mereka yang sudah kadung kagum dan menyukai serial
Harry Potter, hendaknya mengetahui hal ini semua agar kita bisa membaca
secara kritis, bukan mentah-mentah memasukkan semua hal yang ada di
dalam serial tersebut tanpa memamahnya terlebih dahulu. Apalagi jika
kita ikut-ikutan bermain seperti para karakter yang ada di dalam serial
tersebut.
Di sisi lain, hal ini juga merupakan tantangan tersendiri bagi para
penulis dan sineas Muslim dan yang perduli terhadap hiburan yang sehat
bagi anak-anak, untuk bisa berkarya dengan baik sehingga anak-anak
seluruh dunia bisa memperoleh hiburan yang bermanfaat namun benar-benar
menyenangkan.
Dan bagaimana dengan Anda semua? Semuanya kini berpulang kepada diri kita masing-masing. You Decide!
makasih infonya bermanfaat menambah pengetahuan kami
BalasHapusSelaput Dara Buatan
Obat Perangsang
Viagra USA Obat Kuat Pria
Bio Slim Herbal
Obat Mata Herbal
Perangsang Wanita
Obat Perangsang Cair
Perangsang Sex Drops
Semenax Penyubur Sperma
Vagina Tabung
Vagina Center
Boneka Seks Full Body Cantik
Vagina Pinggul
Alat Bantu Sex Pria
Vagina Elektrik
Penis Elektrik
Penis Tempel
Penis Manual
Penggeli Vagina
Penggemuk Badan
Cialis Obat Perkasa
Meizitang Obat Diet Alami
Quick Slim Penurun Berat Badan
Obat Peninggi Grow Up USA
Celana Hernia
Vigrxplus Pembesar Vital
Herbal Slim Peluntur Lemak
Pelangsing Lida
Vakum Penis
Alat Pembesar Penis
Pembesar Payudara
vimax canada Pembesar Penis Alami