Tere-liye merupakan nama pena dari seorang novelis yang diambil dari bahasa India dengan arti : untukmu, untuk-Mu. Dia adalah seorang penulis novel berbahasa indonesia.
Tampaknya tere liye tak ingin dikenal oleh pembacanya. Hal itu terlihat dari sedikitnya informasi yang pembaca dapat melalui bagian "tentang penulis" yang terdapat pada bagian belakang sebuah novel. Agak sulit ketika mencari tahu tentang tere liye. Pun ketika minta bantuan mbah google, maka yang akan tampil dari hasil pencarian adalah "all about India".
Dia lahir di Tandaraja, Sumatera Selatan, pada tanggal 21 Mei 1979 dan telah menghasilkan 16 buah novel yang telah terbit dan dijual di Toko Buku terdekat di kota anda :).
Sedikit mengulas profil sang penulis,
Awalnya saya mengira sang penulis ini berasal dari luar Indonesia. namun ternyata,,
Namanya Darwis, yang beristrikan Riski Amelia, adalah seorang ayah dari Abdullah Pasai.
Lahir dan besar di pedalaman sumatera, berasal dari keluarga petani, anak keenam dari tujuh bersaudara.
Riwayat pendidikannya:
-SDN 2 Kikim Timur Sumasel
-SMPN 2 Kikim Timur Sumsel
-SMUN 9 Bandar Lampung
-Fakultas Ekonomi UI
Karya-karyanya:
1. Cintaku Antara Jakarta & Kualalumpur
2. Kisah Sang Penandai
3. The Gogons Series: James & Incridible Incidents
4. Moga Bunda Disayang Allah
5. BURLIAN, Serial Anak2 Mamak
6. PUKAT, Serial Anak2 Mamak
7. ELIANA, Serial Anak2 Mamak
8. Hafalan Shalat Delisa
9. Senja Bersama Rosie
10. Rembulan Tenggelam di Wajahmu
11. Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah
12. Bidadari-bidadari Surga
13. Daun yang Jatuh tak Pernah Membenci Angin
14. Ayahku (Bukan) Pembohong
15. Berjuta Rasanya
16. Negeri Para Bedebah
Bagaimana caranya jika kamu ingin lebih mengenalnya? Ada banyak cara, berikut salah satu diantaranya :
kunjungi websitenya. Kalau mau ngobrol langsung, kirim email aja ke darwisdarwis@yahoo.com (katanya sih cara terbaik menghubunginya ya lewat email).
Tere-liye ingin menyebarkan pemahaman bahwa HIDUP INI SEDERHANA melalui tulisannya.
Berikut sedikit kutipan di salah satu novelnya, yang sangat berkesan di hati saya (selaku pembaca) :
Ketika kau merasa hidupmu menyakitkan dan merasa muak dengan semua penderitaan, maka itu saatnya kau harus melihat ke ATAS, pasti ada kabar baik untukmu, janji-janji, masa depan. Dan sebaliknya, ketika kau merasa hidupmu menyenangkan dan selalu merasa kurang dengan semua kesenangan, maka itulah saatnya kau harus melihat ke BAWAH, pasti ada yang lebih tidak beruntung darimu. Hanya SESEDERHANA itu. Dengan begitu kau akan selalu pandai BERSYUKUR...
Sederhana memang, tapi sungguh pada pelaksanaannya tidaklah sesederhana itu. Semoga kita bisa memaknai sebaris kalimat itu, sehingga kita dapat merasakan kebahagiaan itu. Aamiin :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar